ANJURAN MENAMBAH AMAL KEBAJIKAN DI AKHIR USIA
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَأَشْكُرُهُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، دَعَا إِلَى اللهِ عَلَى بَصِيْرَةٍ فَاسْتَجَابَ لِدَعْوَتِهِ الرَّاشِدُوْنَ، فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ؛
Ikhwan fillah fil 'aqidah rohimakumullah !
Ibadah merupakan kewajiban kita sebagai makhluq Alloh swt, dan amal sholeh merupakan bentuk konsekwensi kita terhadap keimanan yang telah kita nyatakan kepada Allah swt. Untuk itu tidak boleh ada waktu yang di lewatkan sia-sia bagi seorang muslim untuk beribadah kepada Alloh swt, hatinya harus senantiasa birzikir kepada Alloh, lisannya harus senantiasa mengucapkan kata-kata yang baik dan perbuatannya harus senantiasa berjalan sesuai syariat.
Kematian atau maut merupakan sesuatu yang pasti dan sangat pasti datangnya, dan waktunya tidak ada dari seorang manusia pun yang mengetahuinya. Untuk itu kita jangan menunda-nunda waktu dalam hal beribadah kepada Allohswt dan berbuat amal sholeh. Untuk yang berusia muda jangan sampai mengatakan bahwa saya akan beramal sholeh dan beribadah kelak nanti kalau saya sudah tua, tapi harus senantiasa memulai beribadah dengan sungguh-sungguh selagi diberi kesempatan beribadah kepada Alloh swt. Apalagi untuk yang berusia lanjut tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda beramal sholeh, bahkan Alloh swt memperingatkan kepada orang-orang yang telah berusia lanjut untuk senantiasa menambah amal kebajikan nya :
Alloh berfirman dalam Al-qur'an : :
(A
Artinya : Bukankah kami memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang-orang yang mau berfikir, dan telah dating kepadamu pemberi peringatan ? (QS :35 ; 37)
Ibnu Abas dan para muhaqqik (para peneliti agama) mengatakan bahwa umur yang cukup dalam ayat tersebut yaitu 60 tahun, tapi ada pula yang mengatakan 40 tahun, ada pula yang mengatakan bahwa umur cukup itu yaitu masa aqil baligh. Tapi dikutip dari Ibnu Abbas juga bahwa kebiasaan para penduduk madinah jika sudah mencapai usia 40 tahun maka meraka memfokuskan diri untuk beribadah.
Rasulullah saw bahkan bersabda dalam hadits dari Abu Hurairoh yang diriwayatkan oleh Bukhori :
عن أَبِي هريرة رضي اللَّه عنه ، عن النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : «أعْذَرَ اللَّهُ إلى امْرِىءٍ أخَّرَ أجلَه حتى بلَغَ سِتِّينَ سنةً » رواه البخارى.
Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairoh رضي اللَّه عنه
bahwa Rasululloh saw bersabda : "Alloh tidak lagi menerima alasan kepada seorang yang dilanjutkan usianya hingga 60 tahun. " HR ; Bukhori
Dari hadits tersebut jelas bahwa orang yang dianugerahi usia panjang, sedangkan ia hidup ditengah-tengah masyarakat dimana ia mampu melaksanakan ibadah dan ketaatan namun ternyata ia tidak melakukan hal itu, maka ia tidak lagi punya alasan atas kealpaannya. Bahkan para ulama berpendapat bahwa Allah tidak lagi menerima alasan dari seseorang untuk tidak melaksanakan ketaatan apabila telah di panjangkan umurnya hingga 60 tahun.
Bahkan dalam hadits yang lain Rasulullah pun semakin memperbanyak istighfar atau memohon ampun kepada Alloh ketika dia sudah berumur 60 tahun ketika ajal beliau sudah dekat. Bahkan Alloh swt memberi keistimewaan kepada beliau ketika sudah berusia lanjut dengan banyaknya ayat Al-qur'an yang diturunkan kepada Beliau, sehingga ketika Rasulullah saw wafat, wahyu sudah turun dengan sempurna.
Dari Anas meriwayatkan
:
عن أنسٍ رضي اللَّهُ عنه قال : إنَّ اللَّه عزَّ وجلَّ تَابعَ الوحْيَ على رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَبْلَ وَفَاتِهِ ، حتَّى تُوُفِّى أكْثَرَ مَا كَانَ الْوَحْيُ . متفقٌ عليه .
Artinya : Anas رضي اللَّهُ عنه berkata " Sesungguhnya Allah swt melanjutkan turunya wahyu kepada Rasululloh saw sampai menjelang wafat beliau sehingga beliau wafat ketika wahyu banyak ( sering ) turun kepada beliau. " HR : Muttafaq 'alaih
Ikhwan fillah Rohimakumulloh !
Setiap mukmin pasti menginginkan bisa meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, namun kita tidak tahu kapan kematian itu akan datang. Untuk itu hendaknya kita senantiasa meningkatkan ibadah dan ketaatan kepada Alloh swt karena keadaan terakhir dimana kita meninggal, itu menentukan nasib kita nanti di akhirat kelak.
Sebagaimana sabda beliau :
عن جابر رضي اللَّه عنه قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « يُبْعثُ كُلُّ عبْدٍ على ما مَاتَ علَيْهِ » رواه مسلم .
Artinya : Jabir رضي اللَّه عنه Berkata Nabi saw bersabda : "setiap hamba akan dibangkitkan menurut keadaan ketika ia mati ". HR : Muslim
Dari hadits tersebut amalan kita yang terakhir sangat menentukan bagaimana nasib kita kelak di hari akhir. Mudah-mudahan kita semua diwafatkan oleh Alloh swt dalam keadaan khusnul khotimah. Amiin
Wallohu'alam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar